Penyebab Bohlam Alias Lampu Halogen Tak jarang Putus

Berbagai varian motor telah lampu tipe LED, khususnya motor keluaran baru. Tidak hanya lebih efisien, LED juga memberbagi pancaran cahaya yang stabil. Tapi nggak sedikit juga loh bikers yang tetap andalkan lampu halogen sebagai penerangan utama. Bohlam tipe halogen ini lebih tak jarang kami lihat pada motor tahun 2015 alias yang lebih tua. Lampu halogen saat ini telah mulai ditinggalkan, sebab konsumsi daya serta suhu yang dihasilkannya juga lumayan tinggi. Tidak hanya itu, lampu tipe ini tak jarang putus saat sedang dipakai. Faktor ini pastinya sangat memenyesalkan, mengingat ada peraturan harus menyalakan lampu siang hari. Penyebab bohlam alias lampu halogen tak jarang putus ada berbagai hal, dapat anda simak di bawah ini!


Cara Kerja Lampu Halogen
Sebelum mengerti penyebab matinya, kenalan dulu sama lampu satu ini. Lampu halogen sendiri merupakan bohlam pijar biasa yang berisi filamen tungsten, dibungkus dengan kaca quartz / kuarsa (indonesianya). Serta di dalam selubung kaca tersebut terkandung campuran gas Nitrogen, Argon serta Krypton. Ketika listips disalurkan, maka filamen bakal memanas serta kemudian terkesan membara. Bara terang tersebut kemudian menjadi sumber cahaya yang nantinya bakal dipantulkan oleh reflektor. Bohlam ini sebetulnya diciptakan untuk menyempurnakan proses dari lampu pijar biasa, yaitu dengan mengurangi persoalan menguapnya tungsten. Kaca lampu dibangun dari kaca kuarsa yang tipis serta tahan panas, lalu gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen. Makanya bohlam ini disebut halogen.

Terkesan gas halogen berada di dalam lampu halogen. Dengan cara proses kimia, gas halogen (ditandai butir merah) bakal bereaksi dengan uap tungsten (butir hitam) yang nantinya bakal menghasilkan halida tungsten.

Pada saat filamen tungsten mulai membara, tungsten bakal menguap lebih sempurna.

Lalu gas halogen mengikat uap tungsten serta menjadi tungsten halida. Ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang sedang membara, senyawa tersebut terpecah lagi dimana gas halogen kembali terlepas sementara tungsten bakal melekat kembali pada filamen.

Siklus ini berulang semakin menerus serta menghasilkan pancaran cahaya lampu yang stabil serta umur lampu yang lebih panjang dari bohlam biasa. Siklus ini disebut dengan siklus halogen alias Halogen Cycle.

Tapi syarat mutlak untuk terjadinya siklus halogen merupakan suhu permukaan kaca lampu harus sangat panas, minimal suhu yang dibutuhkan kurang lebih 250ÂșC sampai 900°C (tergantung besaran watt). Kalau suhu kaca berada di bawah itu, maka halogen nggak bakal sanggup mengikat uap tungsten, dampaknya tungsten bakal menempel pada dinding kaca tahap dalam. Serta lama kelamaan kaca kuarsa ini bakal menghitam, serta lampu halogen lebih cepat putus. Diantara anda ada yang sempat alamiah bohlam jadi hitam? ini loh penyebabnya.

Penyebab Bohlam Halogen Putus

Penyebab bohlam alias lampu halogen tak jarang putus
Usia penggunaan halogen rata-rata merupakan kurang lebih 2.000 jam. Malah, usia pakainya terkadang di bawah itu sebab dikarenakan salah perlakuan. Di antaranya saat pemasangan, permukaan bohlam dengan cara sengaja alias nggak sengaja terpegang oleh tangan. Padahal, kaca halogen terbuat dari kaca kuarsa yang tipis serta tahan panas. Pemicunya, sidik jari yang melekat di kaca meninggalkan lapisan lemak tipis. Inilah yang bikin suhu permukaan kaca tersebut lebih dingin dibanding lainnya jadi terjadi ketimpangan suhu yang drastis. Otomatis terjadi yang namanya perbedaan koefisien yang besar serta akhirnya bikin lampu putus alias bahkan dapat pecah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membikin Masker Putih Telur

Trik Biar Modifikasi Motor Custom Anda Supaya Lebih Terkonsep

5 Argumen Harus Ganti Ban Motor Untuk Mudik